ZAMAN menuntut Garebeg Besar Demak dikemas selaras dengan budaya yang sedang berkembang. Tidak cukup dengan hanya menghargai atas tradisi tokoh pendahulu, akan tetapi penerus atau pengunjung dan zaman pastinya juga punya tuntutan.
Pada hajatan peranyaan Garebeg Besar yang saat ini sedang berlangsung dan hanya setahun sekali di Kota Demak, ternyata pengunjung kecewa dan menilai kemasan perayaan belum sempurna.
Mereka tidak mendapati ”Demak” di perayaan ini.
Demak dengan tanda petik, penulis artikan tidak sekadar lokasi atau sejarah, akan tetapi sesuatu yang sudah menjadi kekhasan Demak dan membedakan dari daerah lain. Sesuatu yang sudah menjadi branding atau identitas yang melekat.
Pengunjung mengaku kecewa karena tidak dapat memperoleh buah khas: belimbing dan jambu air...